Ada banyak sekali model kendaraan niaga yang beredar di pasaran Indonesia. Mulai dari truk ringan untuk distribusi harian, hingga armada berat khusus sektor pertambangan maupun konstruksi. Salah satu merek yang telah dipercaya oleh masyarakat serta pelaku usaha selama hampir 40 tahun adalah truk Hino Ranger.

Mengenal Tentang Truk Hino Ranger dan Ragam Modelnya
Hino Ranger merupakan truk kelas menengah hingga berat besutan Hino Motors, Ltd. Pabrikan otomotif asal Jepang yang tak lain adalah anak perusahaan dari Toyota Group. Truk ini pertama kali hadir secara global pada tahun 1969.
Sementara produknya mulai masuk ke pasar Indonesia sekitar awal 1980-an melalui kerja sama dengan PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI). Sejak saat itu, Hino Ranger menjadi salah satu truk paling populer. Khususnya berkat ketangguhannya, kemudahan perawatan, serta ketersediaan suku cadang yang luas di seluruh pelosok negeri.
Di Indonesia, Hino Ranger dari seri 500 hadir dalam empat tipe utama berdasarkan fungsi dan aplikasi. Masing-masing varian dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik industri, mulai dari logistik, konstruksi, hingga pertambangan berat. Berikut penjelasan lengkap mengenai masing-masing tipe truk Hino Ranger.
Cargo Truck
Varian cargo merupakan tipe paling umum dan fleksibel dari Hino Ranger. Truknya biasa digunakan untuk pengangkutan berbagai jenis muatan. Baik berupa barang kering, kontainer ringan, hingga logistik umum. Beberapa model yang termasuk dalam kategori ini adalah FG 240 JP, FG 260 JS dan FL 260 JW.
Truk cargo Hino mengandalkan mesin diesel 6 silinder berkapasitas sekitar 7.684 cc. Mesin tersebut mampu menyumbang tenaga antara 245 hingga 285 PS dan torsi hingga 91 kgm. Sistem penggerak tersedia dalam opsi 4×2 atau 6×2.
Tergantung pada kebutuhan distribusi beban dan medan yang kendaraan lalui. Truk tipe ini juga memiliki desain sasis yang cocok untuk berbagai karoseri. Seperti halnya bak terbuka, boks, maupun wingbox.
Dump Truck
Di urutan kedua ada truk Hino Ranger tipe dump yang merupakan varian khusus untuk mengangkut material berat. Sebut saja pasir, batu, tanah dan hasil tambang. Ciri khasnya adalah bak belakang yang dapat dimiringkan untuk memudahkan proses bongkar muatan.
Contoh varian populer dalam kategori tersebut adalah FG 260 JJ, FM 280 JD dan FM 340 PD. Dump truck Hino Ranger menggunakan mesin dengan tenaga besar dan torsi tinggi. Misalnya FM 340 PD bertenaga 350 PS dan torsi 134 kgm, serta penggerak 6×4.
Rangka dan suspensinya dirancang lebih kuat daripada varian cargo. Sehingga mampu menghadapi beban berat di medan ekstrim seperti proyek konstruksi maupun area pertambangan.
Mixer Truck
Truk mixer atau populer sebagai truk molen merupakan tipe khusus untuk mengangkut beton segar. Varian ini hadir dengan drum mixer dan sistem PTO (Power Take-Off) untuk mengaduk beton selama perjalanan. Model yang umum digunakan antara lain FM 280 JM dan FM 280 JL.
Membawa mesin J08E-WK, truk Hino Ranger model molen punya tenaga 285 PS. Adapun penggeraknya 6×4 agar tetap stabil saat membawa muatan berat dalam drum. Selain itu, konfigurasi suspensi serta sasis diperkuat untuk menahan bobot campuran beton. Sekaligus menjaga stabilitas selama proses pengadukan dan pengantaran.
Tractor Head
Terakhir yaitu tractor head sebagai tipe Hino Ranger untuk penarik trailer atau gandengan besar. Ini adalah varian ideal bagi kebutuhan logistik seperti pengangkutan kontainer, tangki, atau peralatan berat. Beberapa contoh modelnya adalah FG 260 TH, SG 280 TH dan FM 340 TH.
Varian tersebut menawarkan tenaga besar hingga 350 PS, torsi tinggi, serta sistem penggerak 6×4 untuk memastikan traksi optimal. Fitur seperti rem trailer berbasis tekanan udara, transmisi heavy-duty, dan suspensi kursi udara membuat truk cocok untuk perjalanan jauh dan beban tinggi.
Hino Ranger vs Mitsubishi Fuso
Di kelasnya, Hino Ranger bersaing langsung dengan beberapa merek. Salah satunya Mitsubishi Fuso, yang juga memiliki basis pengguna besar di Tanah Air. Kendati begitu, Hino Ranger menawarkan keunggulan terutama dalam variasi model dan spesifikasi teknis. Sedangkan Fuso hampir mendekati namun masih dalam ukuran yang terbatas.
Namun, dari sisi harga, Fuso terkadang lebih ringan di kantong untuk varian menengah ke bawah. Misalnya, harga truk Mitsubishi Canter FE SHDX sekitar Rp 579 juta saja. Sedangkan varian premium Fighter FN 62 F HD bisa berada di kisaran Rp 1,368 miliar.
Dalam video di YouTube Aldo Peranap 789, terlihat aksi beberapa truk Hino dan Fuso sedang mengangkut muatan batu bara. Mereka melewati tanjakan ekstrim di daerah operasional tambang. Saat uji lapangan tersebut, terlihat jelas truk Hino menunjukkan performa cukup ganas. Terutama dalam hal torsi bawah dan kemampuan menanjak meski membawa muatan penuh. Beberapa varian seperti Hino Ranger FM dan FG series mampu melibas tanjakan tanpa kehilangan tenaga secara signifikan.
Di sisi lain, Fuso juga tampil baik, namun terlihat sedikit tertahan saat harus mempertahankan tenaga di tanjakan panjang dan curam. Dari situ muncul istilah yang cukup menggambarkan hasilnya “harga membawa rupa”. Di mana truk Hino Ranger dengan spesifikasi dan harga tinggi, memang memberikan performa lebih bertenaga. /edita